KARAKTERISTIK TELUR AYAM KAMPUNG



LAPORAN
KARAKTERISTIK TELUR AYAM KAMPUNG
DISUSUN OLEH

NAMA                                   :           ALI BACO
STSMBUK    `                       :           L1A1 13 099
KELAS                                  :           A
KELOMPOK                        :           VII ( TUJUH )
ASISTEM PEMBIMBING :           MELLY PRATIWI S.

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2015

I.  PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang.
Kebutuhan masyarakat atau konsumen terhadap ayam kampung semakin meningkat selain untuk memenuhi kebutuhan protein hewani juga disebabkan karena kepercayaan masyarakat terhadap daging ayam kampung yang lebih alami di banding dengan ayam jenis lainnya.Akan tetapi peningkatan kebutuhan terhadap ayam kampung ini tidak diimbangi dengan jumlah populasi ayam kampung pada masing-masing daerah di Indonesia.Kurangnya perhatian terhadap ayam kampung merupakan salah satu faktor penyebab populasi ayam kampung semakin menurun.
Ayam kampung umumnya masyarakat indonesia masih di pelihara scara tradisional, sistem pemeliharaan ayam kampung juga masih terbilang tradisional juga. Kebutuhan ayam kampung jika dilihat dari tingkat kesukaan ayam kampung pada ahir-ahir ini sangat meningkat, selain mempunyai kualitas daging yang baik, ayam kampung juga banyak digemari masyarakat juga karna memiliki telur yang mengandung zat-zat nutrisi didalamnya.
Telur dapat dimanfaatkan sebagai lauk pauk, bahan pencampur berbagai makanan,tepung telur, obat dan lain-lain. Didalam telur ayam kampung terdapat kandungan telur yang terdiri dari 13% protein, 12% lemak, serta vitamin dan mineral. Nilai tertinggi telur telur terdapat pada bagian kuning telur mengandung sam amino esensial yang dibutuhkan serta mineral seperti besi, fosfor, sedikit kalsium, dan vitamin B kompleks.Adapun putih telur yang jumlahnya sekitar 60% dari seluruh bulatan telur mengandung 5 jenis protein dan sedikit karbohidrat.
Telur merupakan hasil sekresi organ reproduksi ternak unggas yang berguna untuk meneruskan kehidupan/perkembangbiakan. Telur merupakan mata rantai yang esensial dalam siklus reproduksi kehidupan hewanOleh karenanya pentingnya peranan ayam kampung tersebut, maka perlu ada upaya pengembangan, perbaikan mutu genetik dan pelestarian sifat-sifat penting yang dimiliki ayam kampung.Namun demikian, informasi mengenai karakteristik ayam kampung belum banyak dilaporkan, baik karakter fenotipe maupun genotipenya, termasuk potensi produktivitas.
Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan praktikum mengenai Karakteristik dan Ukuran-ukuran Telur Ayam Kampung.
I.2. Tujuan dan Manfaat.
Adapun tujuan praktikum Ilmu Pemulian Ternak yaitu agar mahasiswa mengetahui Karakteristik dan ukuran-ukuran telur ayam kampong mengetahui indeks telur, panjang telur, serta diameter ayam kampung.
Manfaat yang dapat diperoleh dalam praktikum Ilmu Pemulian Ternak yaitu mahasiswa dapat mengetahui karakteristik dan ukuran-ukuran telur ayam kampung.


II.TINJAUAN PUSTAKA

2.I. Karakteristik Telur Ayam Kampung
2.I.I. Telur Ayam Kampung
Ayam kampung merupakan salah satu jenis ternak lokal yang banyak dipelihara oleh masyarakat Indonesia.Umumnya pemeliharaan ayam kampung dilakukan secara tradisional ekstensif, tetapi akhir-akhir ini telah digalakkan usaha pemeliharaan secara semi intensif maupun intensif.Ayam kampung sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat pedesaan, sehingga tak heran apabila ayam kampung banyak terdapat dimana-mana.Bobot badan dan warna bulu ayam kampung sangat beragam dan tidak mencerminkan spesifik warna tertentu. Oleh kerana itu ayam kampung memerlukan pelestarian dan peningkatan produktivitasnya dengan cara pemurnian melalui seleksi (Dwiyanto (2007).
Telur ayam kampung adalah salah asatu bahan makanan asal unggas ayam kampug yang bernilai gizi tinggi karena mengandung zat-zat makanan yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia seperti protein dengan asan amino yang lengkap, lemak, vitamin, mineral, serta memiliki daya cerna yang tinggi. Telur merupakan bahan makanan yang bernilai gizi tinggi, hal ini di tandai dengan rendahnya zat yang tak dapat dicerna atau diserap setelah di konsumsih oleh tubuh manusia.oleh sebab itu perlu di lakukan suatu tindakan atau usaha-usaha bidang teknologi kualitas dan penanganan pasca produksi telur. Tindakan ini penting agar produksi telur yang dicapai dengan segala usaha ini dapat sampai ke tangan konsumen dengan kualitas yang terjamin dan selalu baik (Sulistiati, 2003).
Sulandari dkk.(2007) menyatakan bahwa ayam kampung dapat diketahui dari bentuk tubuh yang ramping, kaki yang panjang dan warna bulu yang beragam.Sifat fenotipe dan genotipe ayam kampung masih bervariasi seperti warna bulu yang masih beragam yaitu warna hitam, tipe liar, pola kolumbian, bulu putih dan bulu lurik. Bentuk jengger ayam kampung juga bervariasi yaitu tunggal, rose, pea, walnut.Dwiyanto (2007) menyatakan bahwa selain dipelihara untuk tujuan produksi daging dan telur, ayam kampung merupakan hewan kesayangan yang dimanfaatkan sebagai penghias halaman, untuk diadu, bahkan keperluan ritual. Ayam kampung mempunyai kemampuan bertahan dan berkembang biak dengan baik, serta tahan terhadap penyakit. Sayangnya, pemeliharaan ayam kampung masih bersifat tradisional dengan pemberian makan seadanya dan diumbar untuk mencari makan sendiri. Kehidupan ayam kampung sebagian besar masih digolongkan sebagai ayam setengah liar (semi domestication), karena hidup dan perkembangbiakannya masih bergantung pada alam sekitar.
2.1.2        Warna Telur Ayam Kampung
Warna kerabang telur ayam ras dibedakan menjadi dua warna utama, putihdancoklat. Perbedaan warna ini dipengaruhi oleh genetidari masingmasing ayam (Roman off dan Roman off ,1963). Warna coklat pada kerabang dipengaruhi oleh porpirin yang tersusun dari protoporpirin, koproporpirin, uroporpirin dan beberapa jenis porpirin yang belum teridentifikasi (Miksiketal.,1996).
Presentasewarana telur ayam kampung biasanya didomonasi oleh warna coklat (Balvir et al., 2000). Warna kulit telur berpengaruh terhadap daya tetas telur. Telur yang berwarnanya agak cenderung gelap cenderung lebih muda menetas daripada telur yang berwarna terang (Kartasurdjatna dan Suprijatna, 2006)
2.1.3Tekstur Telur Ayam Kampung
Tekstur telur ayam kampong dapat dilihat pemukaan kerabang telur. Kerabang telur dengan permukaan agak berbintik bintik. Kerbang telur merupakan pembungkus telur yang paling tebal bersifat keras dan kaku.Pada kerabang terdapat pori-pori yang berfungsi untuk pertukaran gas. Pada permukaan luar kerabang terdapat lapisan kutikula, yang merupakan pembungkus telur paling luar. Tekstur telur ayam kampung dapat dilihat dan diraba, yaitu permukaan telur dapat berupa halus dan kasar (Suprijatna etal.2005)
2.2. Ukuran-ukuran Telur Ayam Kampung
2.2.1. Panjang dan Diameter Telur Ayam Kampung
             Berdasarkan asal hewannya bentuk telur bermacam-macam mulai dari hamper bulat dan lonjong, beberapa faktor yang menimpa induk penghasil telur mempengaruhi bentuk telur, contohnya faktor turun-temurun, umur induk ketika bertelur serta sifat fisiologis didalam tubuh induk. Ukuran bentuk telur biasa dinyatakan dengan indeks perbandingan antara lebar dan panjang dikalikan 100.Adapun panjang telur ayam kampung yang idealnya adalah kurang lebih 5 cm, sedangkan lebar telur ayam kampung adalah 4 cm (Suprijatna etal.2005).
2.2.2.      Berat Telur Ayam Kampung
              Berat telur dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, genetic, tingkatan dewasa kelamin induk, umur induk, obat-obatan, dan pakan. Faktor genetic berpengaruh terhadap lama periode pertumbuhan ovum sehingga yolk yang lebih besar akan menghasilkan telur besar. Telur pertama yang dihasilkan induk lebih kecil dari pada yang dihasilkan berikutnya, ukuran telur akan meningkat sesuai dengan mulai teraturnya induk bertelur. Ukuran telur akan meningkat dengan meningkatnya kandungan protein pakan.cuaca juga berpengaruh karena cuaca panas akan mempengaruhi kondisi kandang dan menyebabkan menurunya ukuran telur (Suprijatna etal.2005).
              Berat telur sering dipakai sebagai kriteria seleksi untuk ayam petelur. Kriteria sangat besar yaitu telur dengan berat 57,8 gram ke atas, besar yaitu telur dengan berat 49,7-57,7 gram, sedangkan (medium) yaitu telur dengan berat 42,7-49,6 gram dan kecil yaitu telurdengan berat kurang dari 42,6 gram (Hardjsubroto 1994)..
              Bobot telur tidak terlepas dari pengaruh bobot kuning telur.Persentase kuning telur sekitar 30%-32% dari bobot telur.Bobot kuning telur dipengaruhi oleh perkembangan ovarium.Ovarium merupakan tempat pembentukan kuning telur, apabila pembentukan kuning telur kurang sempurna maka bobot telur kecil (Tugiyanti, 2012). Penyerapan nutrisi yang kurang optimal pada usus juga akan berpengaruh terhadap pembentukan ovarium sehingga kualitas bobot telur kurang optimal.
              Beberapa faktor lain yang mempengaruhi bobot telur ayam adalah umur ayam, suhu lingungan, strain atau breed, umur ayam, kandungan nutrisi dalam ransum, bobot tubuh ayam dan waktu telur dihasilkan (Sodak, 2011). Ditambahkan oleh North dan Bell (1984) bahwa faktor yang mempengaruhi bobot telur antara lain genetik dan umur ayam, pakan, penyakit, suhu lingkungan, musim dan sistem pengelolaan ayam. Menurut Haryono (2000) bahwa telur ayam kampung memiliki kisaran bobot antara 35-45 gram
2.2.3.      Indeks Telur Ayam Kampung
Indeks telur yang baik berkisar 70%-79%. Sementara itu menurut Sodak (2011) kisaran indeks telur yang normal adalah 70%-74%.Telur yang baik berbentuk oval dan idealnya mempunyai "Shape Index" (SI) antara 72-76 (Haryono, 2000).
Nutrisi yang terserap oleh tubuh ayam yang digunakan sebagai sumber energi untuk pemenuhan hidup pokok sehingga energi yang digunakan untuk organ reproduksi dan produksi belum optimal. Bentuk telur yang tidak proporsional berupa bentuk telur yang tidak bulat, terdapat bentuk cetak tubuh pada telur (body-check) dan tidak seimbang perbandingan panjang dan lebarnya.Hal ini disebabkan oleh daya kerja alat reproduksi ayam. Penurunan kemampuan daya cerna pakan, ketersediaan Ca dan mineral lainnya pada tubuh ayam, dan kemampuan alat reproduksi yang terjadi akan berpengaruh terhadap kualitas telur yang dihasilkan (Sodak, 2011).
Bobot tubuh ayam juga mempengaruhi bentuk telur, bobot tubuh ayam yang semakin besar memungkinkan ukuran isthmus semakin besar dan lebar, sehingga bentuk telur yang dihasilkan akan cenderung bulat. Bentuk telur yang semakin bulat tersebut umumnya memiliki nilai indeks telur yang lebih tinggi (Sodak, 2011).Ditambahkan oleh (Piliang, 1992) apabila diameter isthmus lebar maka bentuk telur yang dihasilkan cenderung bulat, apabila diameter isthmus sempit maka bentuk telur yang dihasilkan cenderung lonjong.
Pengaruh perubahan suhu dan kelembapan lingkungan yang secara mendadak secara langsung dapat menyebabkan stress pada ayam. Ketika ayam mengalami stress, produksi hormon FSH akan terganggu yang diduga berdampak negatif pada kerabang telur yang dihasilkan. Hormon FSH mempengaruhi sekresi steroid yaitu estrogen dan progesteron., yang dihasilkan oleh sel theca dan sel granulosa, yang penting untuk pembentukan kuning telur, albumin dan cangkang telur. Stress juga dapat mengakibatkan turunnya nafsu makan ayam, sehingga asupan nutrien bagi ayam menjadi rendah. Kekurangan nutrien seperti Ca dan P dapat menimbulkan terjadinya bentuk kerabang telur yang tidak proporsional (Hafez, 2000).

III. METODE PRAKTIKUM
3.1.Waktu dan Tempat Praktikum
              Praktikum Karakteristik dan Ukuran-ukuran Telur Ayam Kampung dilaksanakan pada Sabtu 25 April 2015 dan bertempat di Kandang Pembibitan Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo Kendari.
3.1.1.      Alat dan Bahan
              Alat yang digunakan dalam praktikum Karakteristik dan Ukuran-ukuran Telur dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1.Alat dan kegunaan
No
Alat
Kegunaan
1
Alat tulis
Untuk mencatat hasil pengamatan
2
Jangka sorong
Untuk mengukur panjang dan diameter telur
3
Timbangan Digital
Untuk menimbang bobot telur
4
Rak telur
Untuk menyimpan telur
5
Kamera
Untuk Dokumentasi

              Bahan yang digunakan dalam praktikum Karakteristik dan Ukuran-ukuran Telur Ayam kampung dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2.Bahan dan kegunaan
No
Bahan
Kegunaan
1
TelurAyam Kampung
Sebagai Materi pengamatan

3.1.2.      Metode Praktikum
Metode yang digunakan dalam praktikum Karekteristik dan Ukuran Dimensi TelurAyam Kampung adalah sebagai berikut:
1.        Menyediakan alat dan bahan yang akan digunakan.
2.        Menimbang telur ayam kampung, dengan menggunakan timbang
3.        Mengukur panjang telur ayam kampung.
4.        Mengukur diameter telur ayam kampung.
5.        Mencatat hasil pengukuran
6.        Memasukan telur ayam kampung kedalam mesin tetas.


IV.             HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.        Karakteristik dan Ukuran-ukuran Telur Ayam Kampung
4.1.1.  Warna Telur Ayam Kampung
Warna Telur Ayam Kampung pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Warna Telur Ayam Kampung.
Warna
Jumlah (n)
Persentase (%)
Putih
25
73,53
Coklat muda
6
17,65
Coklat tua
3
8,82
Total
34
100

Berdasarkan Tabel 3 diatas bahwa diperoleh warna Telur Ayam kampung dominan berwarna putih dengan persentase sebesar 73,53%. Karena pada umumnya telur ayam kampung itu berwarna putih, adanya perbedaan warna tersebut tergantung dari jenis ayam dan jenis warna yang dieksresikan.Hal ini sesuai dengan pernyataan Yuwanta (2004) Warna kerabang telur tergantung pada jenis ayam dan jenis warna yang disekresikan. Telur yang berwarna coklat muda dengan persentase 17,65%, dan telur yang berwarna coklat tua dengan persentase 8,82%. Warna coklat pada kerabangdipengaruhi oleh porpirin yang tersusun dari protoporpirin, koproporpirin,uroporpirin dan beberapa jenis porpirin yang belum teridentifikasi (Miksiketal.,1996).
Telur dengan warna coklat lebih kuat dan tebal dibandingkan dengan telur yang yang berwarna coklat terang. Menurut penelitian Gosle et al,.(2005) pigmen .protoporpirin pada telur coklat memiliki hubungan dengan ketebalan kerabang, diyakini vbahwa protoporpirin memiliki fungsi dalam pembentukan kekuatan fisik dan stuktur kerabang.


4.1.2. Tekstur Telur Ayam Kampung
            Tekstur Telur Ayam Kampung pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4.Tekstur Telur Ayam Kampung.
Tekstur
Jumlah (n)
Persentase (%)
Halus
30
88,24
Kasar
4
11,76
100
Total
34

Berdasarkan Tabel 4 diatas bahwa diperoleh tekstur Telur Ayam Kampung dominan memiliki tekstur yang halus dengan persentase 88,25%, dan telur yang bertekstur kasar yaitu 11,76%.Pada permukaan luar kerabang terdapat lapisan kutikula, yang merupakan pembungkus telur paling luar. Tekstur telur ayam kampung dapat dilihat dan diraba, yaitu permukaan telur dapat berupa halus dan kasar (Suprijatna etal.2005).
4.1.2. Ukuran-ukuran Telur Ayam Kampung
Ukuran-ukuran Telur Ayam Kampung pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5.Ukuran-ukuran Telur Ayam Kampung.
Ukuran
Rata-rata
Bobot telur
38,12g ± 2,99
Panjang
4,83cm ± 0,17
Lebar
3,56 cm ± 0,08
Indeks
74 % ± 0,03

            Berdasarkan Tabel 5 diatas rata-rata berat telur ayam kampung adalah 38,12 g ± 2,99. Hal ini sesuai dengan pernyataan Natamijaya (2008) bahwa berat telur ayam kampung dewasa adalah 38,2 gram. Berat telur dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, genetik, tingkatan dewasa kelamin induk. Sementara pendapat Hardjosubroto (1994) yang menyatakan bahwa berat telur ayam kampung kurang dari 42,6 gram.
            Pengamatan Telur Ayam Kampung dari segi panjangnya dan diameter telur dengan rata-rata 4,83 cm ± 0,17. Sedangkan diameter telur ayam kampung rata-rata 3,56 cm. munurut Suprijatna (2005), bahwa panjang Telur Ayam Kampung yang idealnya adalah kurang lebih 5 cm, sedangkan lebar telur ayam kampung adalah 4 cm.

V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari penyusunan laporan praktikum karakteristik dan ukuran-ukuran telur ayam kampung adalah: karakteristik telur ayam kampung meliputi warana ( putih sebanyak 13 butir dengan presentase 73, 53 %, dan telur yang berwarna coklat sebanyak 17 butir dengan presentase 17,65 %) dan tekstur telur ayam kampung yang kasar sebanyak 5 butir dengan presentase 11,76%, serta telur ayam kampung yang bertekstur halus sebanyak 23 butir dengan presentase 88,24%. Pengukuran telur ayam kampung meliputi: berat dengan rata-rata39,14g ± 2,99g, panjang dengan rata-rata 4,88cm ± 0,17cm, lebar dengan rata-rata 3,57cm ± 0,08cm, serta indeks telur dengan rata-rata 73% ± 2,25%. Sedangkan bentuk telur pada ayam kampung yaitu berbentuk agak bulat dan lonjong.
5.2. Saran
Saran yang dapat saya ajukan dalam praktikum ini adalah sebaiknya segala kelengkapan praktikum baik itu alat maupun bahan yang digunakan sebaiknya diadakan atau disediakan lebih awal agar pelaksanaan praktikum berjalan sesuai wakatu yang telah di tentukan dan disepakati.


DAFTAR PUSTAKA

Asep. 2000. Pengaruh bobot dan indeks telur terhadap jenis kelamin ayam kampung. Institut pertanian Bogor. Bogor
Hintomo, A. 1995. Dasar-dasar ilmu telur. Universitas DeponegoroPress, Semarang 
Nataamijaya, A.G., A.R. dkk. 2003. Performans dan karakteristik tiga galus ayam  lokal ( pelung, arab, dan sentul ). Prosiding seminar Nasional teknologi peternakan dan vateriner. Puslitbanknak. Deptan.
Sudaryani, T., 2006. Kualitas telur. Jakarta: penebarswadaya Jakarta.

Suprijatna, E. U. 2005, Atmomarsono dan R. Kartasudjatna. Ilmu dasar ternak             unggas. Penebar Swadaya, Jakarta   

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ARTI PENTIN SIFAT KUALITATIF DAN SIFAT KUANTITATIF SERTA NIALI HERETABILITAS PADA TERNAK

makalah STEM CELL